Saham
Amerika Serikat membalikkan kenaikan di awal perdagangan untuk berakhir di zona
merah, pagi ini, didorong kekhawatiran investor menjelang pertemuan kebijakan
Federal Reserve pekan depan.
Dow
Jones Industrial Average melemah 239,11 poin, atau 1,45 persen, menjadi
16.253,57, demikian laporan Xinhua, di New York, Kamis (10/9) dini hari WIB.
Sementara,
S&P 500 turun 27,37 poin, atau 1,39 persen, menjadi 1.942,04, sedangkan
indeks komposit teknologi Nasdaq melorot 55,40 poin, atau sekitar 1,15 persen,
menjadi 4.756,53.
Wall Street terus mencermati langkah The Fed menjelang pertemuan kebijakan pekan depan, ketika bank sentral AS itu bisa saja menaikkan suku bunga untuk kali pertama dalam lebih dari sembilan tahun.
Sebelumnya,
kemarin Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa jumlah lowongan pekerjaan
kembali mengalami peningkatan ke level tertinggi menjadi 5,8 juta pada hari
kerja terakhir di bulan Juli.
Sejumlah
analis meyakini kemungkinan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga bulan ini
lebih tinggi karena pasar kerja AS melanjutkan momentum pertumbuhan tetap
stabil.
"The
Fed memperkirakan bursa lapangan kerja akan lebih ketat, menunggu keputusan
untuk menaikkan suku bunga. Karena itu, FOMC (Federal Open Market Committee)
harus mempertimbangkan risiko pasar dari pengetatan secara bertahap mulai saat
ini, atau pengetatan lebih cepat jika mereka menundanya," ucap Kepala
Ekonom FTN Financial, Chris Low.
Namun,
pasar saham di kawasan lainnya mencatatkan penguatan pada perdagangan kemarin.
Di Asia, bursa Jepang melonjak 7,71 persen dengan indeks saham Nikkei
membukukan kenaikan persentase terbesar sejak Oktober 2008.
Pasar
saham China menguat untuk hari kedua, kemarin, setelah dirilisnya langkah
stimulus fiskal baru pemerintah, dengan Shanghai Composite Index naik 2,29
persen.
Saham
Eropa juga berakhir di zona hijau, didorong stimulus Asia, dengan indeks
Prancis, CAC 40, naik 1,44 persen. (ef)
sumber : ipotnews