Beberapa studi menunjukkan seks dan uang menjadi dua masalah
utama perceraian. Padahal ada yang lebih sederhana dibandingkan dua hal
tersebut yang menjadi konflik utama di setiap hubungan suami istri.
Para terapis hubungan mengungkapkan sebuah hubungan pasti
berjalan rumit dan membingungkan. Hal ini pun bisa memicu hal-hal sederhana
menjadi suatu masalah besar. Berikut lima masalah utama pasangan suami istri
versi terapis hubungan dilansir laman Huffington Post, Jumat (4/9/2015).
Komunikasi buruk
"Masalah utama dalam pernikahan adalah kurangnya komunikasi yang efektif," terang psikoterapis Laura Young. Hal ini termasuk cara berdebat dengan pasangan yang cenderung memarahinya dan hal-hal lain yang mengancam hubungan. Agar hubungan berjalan dengan komunikasi efektif, Young menyarankan untuk menggali perbedaan di antara keduanya secara terbuka. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran sifat masing-masing. Sehingga muncul penerimaan dan mengimbangi satu sama lain.
Tak punya waktu bersenang-senang berdua
"Hal umum ketika sudah lama bersama-sama menjalin hubungan dengan orang lain mungkin sudah lupa dengan kencan berdua. Nah, agar hubungan tetap romantis dan emosional di antara keduanya tetap terbina, sangat penting untuk kembali kencan layaknya saat pacaran," terang terapis hubungan Lauren Urban-Colacicco.
Terlalu sibuk
"Masalah utama dalam pernikahan adalah kurangnya komunikasi yang efektif," terang psikoterapis Laura Young. Hal ini termasuk cara berdebat dengan pasangan yang cenderung memarahinya dan hal-hal lain yang mengancam hubungan. Agar hubungan berjalan dengan komunikasi efektif, Young menyarankan untuk menggali perbedaan di antara keduanya secara terbuka. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran sifat masing-masing. Sehingga muncul penerimaan dan mengimbangi satu sama lain.
Tak punya waktu bersenang-senang berdua
"Hal umum ketika sudah lama bersama-sama menjalin hubungan dengan orang lain mungkin sudah lupa dengan kencan berdua. Nah, agar hubungan tetap romantis dan emosional di antara keduanya tetap terbina, sangat penting untuk kembali kencan layaknya saat pacaran," terang terapis hubungan Lauren Urban-Colacicco.
Terlalu sibuk
"Banyak pasangan yang tak tahu hubungan pernikahan
butuh dipelihara bukan dibiarkan begitu saja," terang psikoterapis dan
konselor pernikahan Jean Fitzpatick. Padahal jika dibiarkan begitu saja kebosanan akan datang,
pertengkaran sering muncul, dan keintiman hilang. "Tidak ada salahnya
sibuk dengan pekerjaan atau anak-anak namun hubungan pernikahan Anda berdua
juga butuh dibina. Kencan berdua yang dilakukan secara rutin itu penting"
tambah Jean.
Tak sensitif atau terlalu sensitif
Terlalu sensitif terhadap perkataan atau perilaku pasangan bisa memunculkan perasaan marah, tersinggung, terlalu dipikirkan, hingga stres. Bisa juga salah satu pasangan ada yang tidak sensitif terhadap pasangan lainnya. Kedua hal ini lama kelamaan menumpuk dan menyebabkan rasa kesal yang membuat hubungan jadi renggang.
Tak sensitif atau terlalu sensitif
Terlalu sensitif terhadap perkataan atau perilaku pasangan bisa memunculkan perasaan marah, tersinggung, terlalu dipikirkan, hingga stres. Bisa juga salah satu pasangan ada yang tidak sensitif terhadap pasangan lainnya. Kedua hal ini lama kelamaan menumpuk dan menyebabkan rasa kesal yang membuat hubungan jadi renggang.
Terlalu mengikuti keinginan pasangan
Menikah memang meleburkan diri menjadi satu. Meski demikian hal ini tidak berarti diri Anda menjadi orang lain. Anda tetap memiliki diri sendiri dengan masing-masing pendapat. Jika berbeda, diskusikan dengan pasangan.